Jumat, 11 Juni 2010

Mengenal Allah

Amal dan ilmu tidak mampu menyingkap rahasia hakikat-hakikat, hanya nur ilahi yang bisa buka tabir hakikat, orang yang mengambil hakikat dari dari buku dan orang lain bukanlah hakikat sebenarnya tetapi hanyalah sangkaan, hanya hati yang asyik dengan wirid maka allah akan memberi warid dan anwar sebagai pembuka hakikat.
Bumi tercipta dari Nur Muhammad ada lapisan hingga inti bumi tersimpul pada bumi bulat disitu awal disitu akhir tiada kesudahan, ada benda-benda langit : Planet-planet, bulan, bintang-bintang, matahari, yang perlu dikaji dimanakah hakikat semua itu pada diri kita, karena tiap-tiap syariat ada pasti ada hakikatnya? diri manusia adalah alam semesta yang hakiki / hakikat. jagat raya adalah alam terkembang/ syariat. atau lebih dikenal alam kabir dan alam syakir.
Seperti angin, angin adalah sesuatu yang ada tapi tiada. angin bisa kita rasakan saat kepanasan atau kedinginan. kita wajib menteladani sifat angin ini yang selalu bergerak, menyejukan, mengetahui kebutuhan mahluknya untuk bernafas. Dia berjasa tapi tak mau kelihatan. Dia nyata dan kelihatan. Dia nyata dan bersembunyi ditempat yang terang. itulah angin. Bersyukurlah yang tau dengan angin, karena tak semua orang tau dengan yang satu ini. itulah kita ada dan tiada.
Sifat tak lain adalah dzat, saat sifat memaujudkan dzat melalui insan, maka dzhohirlah hayat Tuhan, saat sifat mawujud maka Dia sertai hawa tanah, air, angin dan api, itu kesadaran sifat untuk ke 4 anasir yang merupakan pembentuk raga atau jasad.
Muhammad adalah kerajaan Allah (nama dari dzat) dalam surat An-nas = Malikinnas. wajibul wujud tetap Dzat, sifat yang dijadikan karena dzat ingin dikenal, setelah kenal dzat, itulah mutlak yang ada. Hidupnya sifat untuk menyaksikan merasakan dan mengalami hidupnya Dzat. Dzat sifat ahad, haqullah ahad.
Demikian hasil renungan dan kajian yang sifatnta jauh dari sempurna, hanya milik Allah kesempurnaan, untuk lebih jelas mengenal Allah harus dibimbing Oleh wali Mursyidah atau mursyid, agar apa yang kita kenal memang benar bukan sangkaan.
Untuk daerah Sumatera ada seorang mursyid seperti H. Hasbullah Yusuf, H. Datuk Amin, H. Prof. DR. Qadirun yahya. kesemua membimbing secara benar dengan jalan /thariqah yang benar.
ahir kata saya selaku hamba mohon maaf apabila apa yang saya tulis ada kesalahan itu menunjukan kehambaan saya kalaupun ada kebenaran datangnya dari Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar